Seorang People Pleaser
Seorang "People Pleaser" adalah seseorang yang cenderung sangat fokus pada kebutuhan dan keinginan orang lain, sering kali mengabaikan kebutuhan dan keinginannya sendiri. Mereka cenderung mengutamakan kebahagiaan orang lain di atas segalanya dan berusaha sedemikian rupa untuk memenuhi harapan dan keinginan orang lain.
Karakteristik seorang people pleaser dapat meliputi:
Rasa takut akan penolakan
People pleaser cenderung takut untuk mengecewakan orang lain. Mereka ingin disukai dan diterima oleh orang lain, sehingga seringkali mereka akan menghindari konflik dan berusaha untuk memenuhi permintaan orang lain agar tidak ditolak.
Kehilangan identitas diri
People pleaser seringkali kehilangan pengenalan terhadap keinginan dan kebutuhan pribadinya sendiri. Mereka sering kali mengesampingkan diri sendiri demi memuaskan orang lain. Akibatnya, mereka mungkin tidak yakin apa yang mereka inginkan atau siapa mereka sebenarnya.
Kesulitan mengatakan "tidak"
Seorang people pleaser sulit mengatakan "tidak" ketika diminta tolong atau ketika mereka merasa terbebani dengan permintaan orang lain. Mereka merasa bersalah jika menolak orang lain, dan seringkali mereka menempatkan kebutuhan orang lain di atas kebutuhan mereka sendiri.
Rasa rendah diri
People pleaser sering merasa bahwa mereka harus memenuhi harapan orang lain untuk mendapatkan penerimaan dan persetujuan. Mereka mungkin merasa bahwa nilainya tergantung pada seberapa banyak mereka dapat membantu atau memuaskan orang lain. Hal ini dapat menyebabkan mereka merasa rendah diri jika tidak dapat memenuhi harapan orang lain.
Ketergantungan pada pujian dan validasi
Seorang people pleaser sering mencari validasi dan pujian dari orang lain untuk merasa dihargai dan diakui. Mereka mungkin merasa senang ketika orang lain puas dengan apa yang mereka lakukan, tetapi kehilangan rasa harga diri jika tidak mendapatkan pujian atau pengakuan.
Kepuasan diri yang rendah
Meskipun mereka sering membantu orang lain, people pleaser cenderung mengabaikan kebutuhan dan keinginan pribadinya sendiri. Mereka mungkin merasa tidak puas dengan hidup mereka sendiri karena mereka mengorbankan kebahagiaan pribadi untuk memuaskan orang lain.
Sulit mengungkapkan emosi
People pleaser seringkali tidak nyaman dalam mengekspresikan emosi negatif atau kekecewaan mereka. Mereka khawatir bahwa jika mereka menunjukkan emosi negatif, mereka akan membuat orang lain tidak senang atau kecewa. Akibatnya, mereka mungkin menekan emosi mereka sendiri dan tidak mengungkapkan apa yang sebenarnya dirasakan.
Penting untuk diingat bahwa menjadi seorang people pleaser bukanlah hal yang buruk, tetapi perlu diimbangi dengan kepedulian terhadap diri sendiri. Memprioritaskan kebutuhan dan keinginan pribadi juga penting untuk mencapai kebahagiaan yang seimbang.
Referensi :
Gazipura, Dr. Aziz. 2017. Not Nice: Stop People Pleasing, Staying Silent, & Feeling Guilty... And Start Speaking Up, Saying No, Asking Boldly, and Unapologetically Being Yourself.
Komentar
Posting Komentar